Inilah Potret Teknologi Kita Waspadalah!

Ilustrasi Inilah Potret Teknologi Kita Waspadalah!
Inilah Potret Teknologi Kita Waspadalah! - Semua orang pasti pernah melakukan yang namanya jual–beli, baik sebagai pembeli maupun sebagai penjual. Cara transaksi berjualan menurut saya terbagi 3 zaman. Jaman dahulu dengan cara barter namun, zaman sekarang ada yang face to face (bertatap muka), dan secara online. Inti dari transaksi berjualan diatas sama, yaitu untuk menjual atau mendapatkan barang atau jasa, hanya saja sistemnya yang berbeda. Pengertian secara umum barter adalah melakukan tukar menukar barang atau jasa tanpa menggunakan uang. Sedangkan face to face adalah dengan cara pembeli mengunjungi tempat dimana barang yang dia inginkan diperdagangkan, dan cara face to face juga berlaku kepada penjual, karena zaman sekarang banyak penjual yang mengunjungi orang-orang tertentu untuk menjajakan barang dagangannya. Dan sistem berjualan online akhir-akhir ini sedang marak-maraknya karena para penjual maupun pembeli mendapatkan nilai tambah jika melakukan transaksi dengan sistem ini. Dengan melakukan sistem jual beli online para pembeli tidak perlu mendatangi tempat penjual untuk membeli barang, cukup hanya dengan melihat foto barang-barang yang ada di situs tertentu yang penjual unggah. Dan penjual sendiri mendapatkan nilai plus karena barang-barang yang dia jual dapat dilihat, dan dibeli oleh orang-orang yang ada diseluruh Indonesia, mancanegara, dan dunia internasional.

Pengguna Internet di Indonesia

Jumlah pengguna internet di Indonesia pada 2012 mencapai 63 juta orang, atau sekitar 24,23 persen dari jumlah penduduk Indonesia, demikian hasil survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Bisa dibayangkan berapa jumlah pengguna internet diakhir tahun 2013 nanti. Terlebih lagi di tahun 2013 sangat marak-maraknya para produsen gadget mengeluarkan barang-barang yang terbilang canggih. Mulai dari Handphone, Komputer, dan masih banyak lagi. Para produsen akan terus bersaing, dan mengeluarkan gadget-gadget canggih buatan mereka, dan akan terus berlanjut dengan lebih lebih, dan lebih canggih lagi. Transaksi jual-beli online dapat dipastikan akan terus mengalami pertumbuhan yang sangat pesat diiringi dengan jumlah pengguna internet di Indonesia yang semakin meningkat, dan era teknologi yang sangat membuat kehidupan sangat tergantung padanya. Menyebabkan perkembangan toko-toko secara online semakin menjamur. Hal ini sangat berdampak positif bagi para penjual. Dengan didukung gadget yang semakin menjamur memberikan kemudahan dalam berdagang. Mereka ramai-ramai membuat situs untuk menjajakan jualannya. Bisa kita lihat beberapa situs online yang fokus untuk berjualan seperti Toko Bagus, Berniaga, Lazada, dan ada lagi http://www.pricearea.com  yang merupakan situs belanja yang terdiri dari toko-toko online di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, cara berjualan maupun membeli barang dengan mendatangi toko secara langsung yang saya sebut secara face to face mulai banyak ditinggalkan masyarakat. Lantaran dengan kita mendatangi toko untuk membeli barang atau jasa akan memakan waktu, tenaga, dan biaya yang lebih dibandingkan dengan memesan barang atau jasa secara online. Pada tulisan kali ini saya akan menjabarkan tentang kelemahan maupun keuntungan jual beli secara face to face atau online. Keuntungan jual-beli face to face
  1. Dapat melihat barangnya secara langsung.
  2. Kualitas barang bisa dilihat, dan diamati terlebih dahulu sebelum membeli.
  3. Tawar-menawar harga bisa secara tatap muka dengan pedagang.

Kelemahan jual-beli face to face

  1. Biaya, mengeluarkan biaya lebih untuk transport ke tempat perbelanjaan.
  2. Siap-siap capai, berjalan dari toko yang satu ke toko satu lagi membuat kita capai  untuk memperoleh barang yang dicari, dan diinginkan.
  3. Lapak,  bagi orang yang berjualan tersedianya lapak itu sangat penting untuk berjualan. Namun, untuk mempunyai lapak itu butuh biaya. Biaya untuk sewa maupun membeli tempat.
  4. Bervariasi, pilihan banyak namun, harus banyak tenaga juga yang tersedia untuk berjalan dari satu toko ke toko yang lain. Kecuali kalau pakai kursi roda otomatis, jadi tinggal duduk-duduk saja sambil berkeliling hehehe.
Keuntungan, dan kelemahan jual-beli tidak hanya terdapat didalam jual-beli face to face saja. Namun, dalam jual-beli online juga ada. Berikut ini akan saya jabarkan tentang apa saja keuntungan, dan kelemahan jual-beli online bagi penjual maupun pembeli. Keuntungan berjualan barang atau jasa secara online
  1. Hemat tempat, tidak membutuhkan ruang yang besar, sehingga untuk penjual            pemula hanya dengan modal kecil sudah dapat berjualan.
  2. Koneksi  yang luas,  bagi pedagang yang sudah menggeluti usaha sejak lama, koneksi dia untuk berjualan lebih besar, dan tidak lagi hanya berharap barangnya dibeli oleh calon pembeli yang mengunjungi tokonya.
  3. Modal kecil, untuk penjual pemula, hanya dengan modal kecil sudah dapat berjualan. Sehingga bisa mengembangkan usahanya perlahan-lahan seiring dengan keuntungan yang didapat dari penjualan awal.
  4. Promosi gratis,  melalui online akan lebih mudah melakukan promosi barang atau jasa. Dan dapat memangkas anggaran untuk melakukan promosi secara gratis, dan banyak dibaca orang salah satunya melalui jejaring sosial. Bisa melalui facebook, twiteer, dan jejaring sosial lainnya.

Keuntungan membeli barang atau jasa secara online

  1. Tidak perlu mengantri, karena barang yang dipesan bisa COD (Custumer On Delivery), atau dikirim melalui paket.
  2. Hemat waktu, dan ongkos, tidak perlu buang-buang waktu, dan ongkos untuk mengunjungi tempat tertentu untuk membeli barang atau jasa. Hanya dengan SMS, telpon, atau chatting anda sudah dapat melakukan transaksi. Bisa untuk menghemat biaya bensin mobil anda bukan.
  3. Harga lebih murah, harga lebih murah, dan pilihan harga lebih beragam. Mulai dari yang murah sekali, sampai mahal banget.
  4.  Bervariasi, hanya dengan mengklik situs ini itu kita dapat melihat banyak barang-barang dengan pilihan yang lebih bervariasi.
  5. Order dimana saja, dirumah, kantor. Bahkan ketika sedang nongkrong bersama teman-teman di taman atau cafe.

Kesalahan yang sering terjadi

Barang yang dipesan tidak sesuai. Salah satu cara penjual memasarkan barangnya secara online dengan mengupload foto-foto. Dan sering kali kita menelan rasa kecewa lantaran barang yang dipesan tidak sesuai dengan yang di foto. Jelas saja tidak sesuai, karena setiap penjual pasti menggunakan model yang cantik dan tampan, sehingga ketika difoto setiap orang akan merasa kagum melihat model-model itu difoto. Contohnya difoto seorang model baju fashion memakai kaos merah, dan model tersebut berkulit putih, lalu pembeli merasa tertarik untuk membeli kaos tersebut dan ketika dipakai dia merasa kecewa dan marah ingin uangnya kembali, karena dia melihat dirinya tidak cocok menggunakan kaos tersebut, dan dia tidak menyadari kalau dia berkulit coklat. Jangan mudah tertipu oleh model yang ada difoto atau catalog. Karena pakain yang digunakan oleh model cocok dengannya belum tentu cocok juga untuk kitaMelakukan jual beli online memudahkan, sekaligus mempunyai banyak keuntungan. Namun, dalam melakukan jual-beli online kita harus waspada dengan yang namanya penipuan. Penipuan tidak hanya terjadi didalam jual beli face to face saja. Berikut ini akan saya sampaikan tips n trick agar menjadi penjual dan pembeli yang tidak mudah tertipu. Tips and trick berdasarkan pengalaman sendiri, dan orang lain. Dibawah ini tips n trick untuk pembeli secara online.                                                                                              
  1. Friend, lihat jumlah teman di jejaring sosialnya banyak atau tidak.
  2. COD (Cash On Delivery), sudah COD tapi ketipu juga. Hal ini bisa terjadi karena ketika terjadi kesepakatan melalui BBM, SMS atau telpon penjual, dan pembeli sudah menyepakati sebuah kesepakatamn, yaitu “barang yang sudah dipesan tidak dapat dikembalikan”. Makanya kiat harus lebih selektif lagi ketika memesan barang. Usahakan lihat barang dulu baru menyerahkan uang.
  3. DP, cari yang bayar DP dulu, untuk menghindari penipuan cara ini termasuk aman.
  4. Tidak konsisten, ketika melakukan transaksi kalau cara dia tidak konsisten dalam berbicara mengenai spesifikasi barang, anda patut curiga. Contohnya, “barangnya bagus banget ko gan, tinggal satu nih, klo mw ente pesen sekarang ntr ana simpenin”, dan anda menjawab, “tmen ana mw beli juga nih, masi ad ga?” kemudian dia berbicara lain lagi, “ada, ada gan. masih banyak malah”. Sangat tidak konsisten bukan.
  5. Bukti, minta bukti pengiriman barang, dan bukti jasa pengiriman.
  6. Riwayat, tanya pada custumer yang pernah memesan apakah toko online tersebut menipu atau tidak.
  7. Penjual posesive, jika ketika proses tawar-menawar dia terlihat tergesa-gesa, dan memaksa dalam menawarkan barang, anda patut curiga. Bisa jadi barang yang dia tawarkan berkualitas buruk, dan barang itu tidak ada sehingga ketika anda menghubungi dia dia merasa ada umpan yang masuk. Contoh: “barangnya bagus gan, limited edition, ga bakal rugi n nyesel deh gan” lalu dia mengirim pesan lagi, “ko ga d bls sms ana gan?” “jadi beli ga gan?”. Bahkan menelpon anda beberapa kali karena tidak mungkinkan kita tiap detik, tiap menit melakukan tawar-menawar dengan penjual tersebut lewat gadget. Karena sebagai makhluk sosial kita membutuhkan makan, minum, ke toilet, sedang dalam perjalanan bahkan mandi. Memang salah satu tujuan penjual menghubungi terus-terusan calon pembeli agar barangnya laku, namun jika dengan cara dia memaksa anda patut curiga, karena penjual yang sebenar-benarnya tidak akan memaksa calon pembeli kalau kualitas barang-barang dia bagus.
  8. Merk itu penting, dengan melihat merk kita bisa tidak terlalu curiga terhadap penjual. Karena sebuah merk besar pasti memiliki kualitas yang bagus pula, makanya merk itu bisa terkenal. Namun, mesti diteliti dahulu keoriginalannya.

Penjual juga manusia

Terlepas dari yang namanya penipuan terkadang ada saja pembeli yang cerewet. Ketika anda sedang sangat bernafsu untuk membeli sesuatu jangan anda terus-terusan menghubungi penjual, bahkan menelpon beberapa kali untuk mencari tahu tentang kondisi barang tersebut, dan untuk negosiasi harga. Karena bisa jadi penjual tersebut sedang melayani pelanggannya dan sedang tidak memegang handphone. Karena penjual juga manusia. Penjual terkadang mendapatkan pembeli yang aneh, yaitu pembeli yang kesepian. Pembeli yang satu ini cukup unik, dan lucu. Kenapa? karena niat ingin membeli barang, eh ujung-ujungnya si pembeli minta pin BB, alamat jejaring sosial, dan bahkan ingin bertemu. Untuk para penjual online pembeli yang seperti ini lebih baik jangan ditanggapin, karena hanya memusingkan otak saja. Beberapa hari yang lalu saya membaca surat kabar elektronik yang judulnya sangat menarik perhatian saya. Isi dari artikel tersebut adalah Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) melihat ada potensi tambahan penerimaan pajak dari sektor jual beli online atau e-commerce. Di Indonesia, bisnis e-commerce terus meningkat setiap tahun. Jadi buat dunia beli secara online kalian bersiap-siap ya dengan wacana akan adanya pajak didalam jual beli online. Semoga tulisan yang saya buat yang tentang inilah potret teknologi kita waspadalah! bisa bermanfaat untuk agan-agan, dan sista-sista dimanapun berada. Kalau agan-agan, dan sista-sista ada informasi yang tidak ana tahu tentang jual-beli online, seperti tips n trick, dan manfaat jual-beli online bisa coment dibawah ya.

Sumber: pricearea.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

80 Gambar Cewek Fantasi Tercantik

6 Selebriti Cantik Ini Suka Pamer Payudara Indah di Media Sosial