Mengapa Harus Aku?
Sentuhan lembut suasana penuh kebisuan
Hanya terasa satu hembusan nafas dari sepuluh kali detak jantung
Waktu yang cepat berlari seakan ingin berhenti di sini
Di sini, aku yang hina ditemani alam sekitarku, bersama melagukan isyarat hati akan rindu
Rindu tentang semua yang aku anggap terbaik dahulu
Jauh dari pelukan erat rasa muak dan kalut
Gelora rasa dalam samudera hasrat memenuhi hariku
Yang saat ini entah berarak ke mana
Sungguh ironi, ketika aku mulai menatap lebih jauh
Segala yang begitu berharga terampas dari sisiku
Mengapa bukan bagi insan lain?
Mengapa harus aku?
Atau mungkin semua ini penjabaran hakikat
Atas harga yang harus terbayar di tengah taman kehidupan
Aku ini insan kecil yang terdampar di pantai luka
Dari sekian banyak taburan bintang yang bertasbih
Bintang itu bersamaku dalam hati membangunkan hasrat
Demi kebangkitan kenangan dengan ruahan kesadaran
Bahwa kita terlahir seorang diri
Begitu pula saat lembar kehidupan kita sempurna tertutup
Sumber: http://m.vemale.com
Hanya terasa satu hembusan nafas dari sepuluh kali detak jantung
Waktu yang cepat berlari seakan ingin berhenti di sini
Di sini, aku yang hina ditemani alam sekitarku, bersama melagukan isyarat hati akan rindu
Rindu tentang semua yang aku anggap terbaik dahulu
Jauh dari pelukan erat rasa muak dan kalut
Gelora rasa dalam samudera hasrat memenuhi hariku
Yang saat ini entah berarak ke mana
Sungguh ironi, ketika aku mulai menatap lebih jauh
Segala yang begitu berharga terampas dari sisiku
Mengapa bukan bagi insan lain?
Mengapa harus aku?
Atau mungkin semua ini penjabaran hakikat
Atas harga yang harus terbayar di tengah taman kehidupan
Aku ini insan kecil yang terdampar di pantai luka
Dari sekian banyak taburan bintang yang bertasbih
Bintang itu bersamaku dalam hati membangunkan hasrat
Demi kebangkitan kenangan dengan ruahan kesadaran
Bahwa kita terlahir seorang diri
Begitu pula saat lembar kehidupan kita sempurna tertutup
Sumber: http://m.vemale.com
Komentar
Posting Komentar