Jalan Jalan :: Bila Mentari Bersinar Lagi Hatiku Pun Ceria Kembali
Wow saat-saat yang paling kami tunggu-tunggu. Matahari terbit
Jawa Timur termasuk propinsi di Indonesia yang
padat penduduknya. Meski demikian propinsi ini juga dikenal “padat”
objek wisatanya. Kalau kita atau traveler lainnya ingin mengunjungi
berbagai destinasi di Jawa Timur pasti membutuhkan waktu yang cukup untuk menjelajah semua tempat itu.
Sedemikian banyaknya tempat wisata menarik di propinsi yang dipimpin Pak De Karwo ini. Sebagai contoh kota tua Surabaya. Sudah berapa ratus destinasi yang kita jumpai di kota pahlawan ini. Belum lagi kota berhawa sejuk, Malang.
Pantai Bale Kambang Malang Selatan
Di kawasan sekitar kota apel, Batu-Malang traveler
akan menemukan puluhan tempat wisata apik. Selain itu di sudut-sudut
lain Kota Malang ini juga banyak Anda sasksikan objek wisata menarik
lainnya. Pendeknya Kota Malang identik dengan potensi pariwisata.
Beberapa bulan yang lalu kami sekeluarga bersama
adik kandung dan keluarganya menjelajah sebuah pantai cantik yang
terletak di kawasan Malang Selatan. “Bale Kambang” nama pantai eksotis
itu.
Belum genap sebulan sejak kunjungan kami yang
pertama di awal September 2012, bulan berikutnya adik mengundang kami
kembali untuk datang ke rumahnya. Kali ini ia punya hajad “tasyakuran”
menempati tempat tinggalnya yang baru jadi.
Dicelah-celah bebatuan pantai, hewan laut seperti bulu babi, bintang laut dan lain-lain bersarang.
Lagi-lagi dengan kendaraan butut, motor “Garuda”
keluaran 2003 yang diproduksi oleh anak bangsa sendiri itu, kami menuju
Kota Malang.
Sesekali berhenti di tempat-tempat yang menarik
selama perjalanan menuju Kota Malang. Kami beristirahat sejenak dan
mencicipi hangatnya kopi jahe dalam termos kecil yang disiapkan sang
istri sejak pagi.
Mata kami manjakan dengan melihat-lihat panorama
sekitar. Mesin motor yang sudah tua itu telah mendingin kembali.
Perjalanan kami lanjutkan. Sesampai di kediamana adik, terlihat suasana
ruangan rumah yang sudah dipenuhi banyak orang.
Seperti kebiasaan kami sebelumnya. Setiap
berkunjung ke Kota Malang selalu ada tawaran “melancong” dari adik
sekeluarga. Terutama permintaan buah hati semata wayang kami yang seneng
jalan-jalan itu.
Malamnya berunding, akhirnya kami sepakat untuk berwisata ke Pantai Bale
Kambang yang berada di selatan Kota Malang itu. Anak semata wayang kami
ingin sekali melihat “matahari terbit” di pantai itu.
Pura ala Pantai Bale Kambang
Segala keperluan dan bekal telah kami siapkan dalam
tas ransel. Terutama minuman yang cukup karena si kecil ini paling
doyan minum. Kamera dan video dengan baterai yang full siap menemani
kami mengabadikan keindahan pantai.
Pagi-pagi sekali kami berenam dengan bersepeda
motor berangkat dari rumah adik di kawasan Margo Basuki,
Sengkaling-Malang menuju Pantai Bale Kambang. Kali ini adik yang menjadi pemandu jalan dalam touring dadakan kali ini.
Butuh waktu perjalanan kira-kira satu jam lebih
dari rumah adik untuk bisa sampai ke objek wisata Pantai Bale Kambang.
Kami tidak ingat betul jalan-jalan mana saja yang telah kami lalui
karena hari masih gelap.
Eksotisme Bale Kambang dari bangunan pura
Suasana lalu lintas selama perjalanan masih sangat
sepi. Maklum kami berangkat pagi-pagi buta. Hal ini pula yang membuat
perjalanan kami menjadi lebih cepat dan lancar. Udara pagi dini hari
yang sangat dingin dan menusuk tulang meski dengan jaket tebal sekalipun
sempat membuat geligi kami gemertak.
Tiba-tiba adik menghentikan motornya. Dan seraya
berkata “Mas ati-ati” . Dalam kegelapan pagi itu kami melihat jalan
menanjak yang cukup tinggi.
Saat
Dipinggir jalan terpampang pengumuman untuk
berhati-hati berkendara dan gunakan “gigi satu” pada kopling sepeda
motor Anda. Mengingat jalan dengan lika-liku yang sangat tajam ketika
mendekati objek wisata Pantai Bale Kambang.
Sampai di lokasi Bale Kambang hari masih gelap.
Kami bersama traveler lainnya tidak sabar untuk segera menuju pantai,
sambil menunggu saat yang tepat “berburu” terbitnya mentari.
Jalan bertangga menuju pura tanah lot ala Pantai Bale Kambang
Wow ! sang mentari akhirnya terbit juga. Kami dan
adik sekeluarga sangat senang. Jeprat-jepret terbitnya matahari nan
cantik di pantai yang eksotis tidak kami sia-siakan. Buah hati kami
tampak senang sekali. Sambil sesekali memotret sendiri pemandangan
pantai dengan matahari terbitnya itu.
Cukup lama kami bermain-main di pantai. Airnya yang
masih jernih, pasir putihnya yang halus, panorama alam sekitar pantai
apabila dilihat dari berbagai sudut akan tampak mempesona.
Tidak kalah dengan Pulau Dewata Bali yang kondang
dengan objek wisatanya itu. Atau pantai eksotis di Hawaii – Amerika.
Pokoknya tidak mengecewakan.
Anak dan keponakan kami tidak
bosan-bosannya bermain air. Sesekali mencari “bulu babi” atau “bintang
laut”. “Untuk mainan dan bisa dibawa pulang untuk oleh-oleh” begitu kata
mereka.
Tak terasa hari semakin terang. Sudah siang
rupanya. Perut kami terasa lapar. Tidak jauh dari pantai ada bangunan
cantik berupa pura yang mirip “tanah lot” di Bali.
Bersama traveler lainnya kami beristirahat di bawah
pohon rindang dekat pura ala Pantai Bale Kambang itu. Bekal makanan
yang kami bawa dari rumah ludes habis mengisi perut yang mulai
keroncongan.
Setelah puas berpantai dan berfoto
ria, kami putuskan untuk kembali ke kediaman adik di kawasan Margo
Basuki-Sengkaling, karena keesokan harinya kami sudah harus beraktivitas
seperti sedia kala.
Sumber: http://wisata.kompasiana.com/
Komentar
Posting Komentar