Atasi Trauma Pernikahan Kedua

Gagal di pernikahan pertama tidak jarang menyisakan trauma. Lari dari kenyataan bukanlah suatu penyelesaian. Apa saja yang perlu menjadi pertimbangan agar kita tak lagi terjebak dalam masalah yang sama, saat memutuskan untuk kembali mengayuh bahtera rumah tangga?

Menurut konsultan perkawinan Adriana Ginanjar, pernikahan kedua memang jauh lebih rumit dan kompleks. Ini dikarenakan pasangan telah membawa ’excess bagage’ berupa kekecewaan, trauma, dan ketakutan-ketakutan yang dibawa dari kegagalan pernikahan pertama. ”Kita tidak bisa mengatakan bahwa ini saatnya menutup buku dan membuka lembaran baru. Menurut saya, itu nonsense!” tegas Adriana.

Pernikahan kedua memang bisa menjadi sangat kompleks saat kita atau pasangan kita memiliki keturunan dari pernikahan sebelumnya. Lambatnya masa penerimaan dan penyesuaian, adanya perbedaan pola asuh, serta pembagian hak asuh dengan mantan pasangan, sering menjadi batu sandungan bagi keharmonisan keluarga baru. Hal-hal inilah yang pertama kali harus dibereskan sebelum Anda memutuskan untuk kembali naik ke pelaminan.

Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Di antaranya, memberikan jeda waktu yang cukup bagi Anda dan anak untuk melewati masa ‘penyembuhan’ sehingga Anda dan anak siap secara mental dalam menerima kehadiran orang baru dalam kehidupan keluarga.

Pendekatan pun sebaiknya dilakukan secara bertahap, agar anak tidak merasa terintimidasi. Anda dapat memperkenalkan calon pasangan dengan menunjukkan fotonya. Kemudian diikuti dengan pertemuan-pertemuan dalam acara bersama yang bersifat santai dan akrab. Jangan lupa mengikutsertakan anak untuk menilai kelayakan calon pasangan.

Sesulit apa pun posisi Anda, jangan pernah menyembunyikan informasi dari anak-anak dengan melakukan hubungan secara tersembunyi, karena hal ini akan melukai kepercayaan mereka terhadap Anda.

Sumber: http://www.femina.co.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

80 Gambar Cewek Fantasi Tercantik

6 Selebriti Cantik Ini Suka Pamer Payudara Indah di Media Sosial