Tindakan yang Pelan-pelan Merusak Kehidupan
Kemarin luka pohon ini masih sedikit, saya kira ada orang iseng. Pagi ini lukanya sudah lebih dari yang kemarin. Entah butuh berapa hari lagi untuk membuat pohon ini tumbang. Pelan-pelan kehidupan ini di rusak (dok.pri) Serpihan-serpihan kayu yang bercecer di trotoar membuat saya miris. Tepat di tepi jalan menjulang pohon Angsana yang menjulang tinggi. Daun tipe peneduh memang memanjakan pejalan kaki yang melintas dibawahnya. Sengatan matahari sudah di tangkis oleh daunnya, begitu juga dengan tetesan air hujan yang dibelokan dan dialirkan menuju rantin hingga batang. Namun sampai kapan, pohon ini akan terus bertahan memberi kenyamanan kepada penikmatnta saat sedikit demi sedikit di lukai. Hampir tiap pagi saya menyusuri jalanan Salatiga untuk sekedar olah raga saja. Mata ini hafal setiap perubahan yang terjadi. Namun, kali ini sepertinya ada revolusi perusakan. Pohon-pohon Angsana sedikit-demi sedikir di lukai. Entah itu perbuatan iseng karena tidak ada pekerjaan ata