POK-POK : Antara Manusia atau Siluman
Ilustrasi Siluman Pokpok
Misteri Suluttenggo – Pok-pok sejenis hantu atau manusia jadi-jadian (siluman-red), yang menurut kepercayaan masyarakat bahwa Pok-pok biasanya menempati pohon-pohon pisang yang ada di pinggiran rumah atau dipinggiran hutan tempat masyarakat mengelola lahan pertanian.
Tapi ada juga yang menyatakan bahwa pok-pok adalah manusia yang diturunkan (dari nenek moyang, -red), dimana ilmu yang diturunkan tersebut mencari wadahnya sendiri (tidak semua anggota keluarga akan memilikinya), bisa terkena ke laki-laki ataupun perempuan (dan masuk sendiri ke salah satu keturunannya pertama atau kedua).
Ciri-cirinya mata merah, saat berjalan kakinya jinjit dan hampir tidak menyentuh tanah, setiap berpapasan dengan orang lain selalu menunduk (secara umum).
Tapi kalau khusus perempuan ciri-cirinya rambutnya panjang seukuran pinggul, setiap malam jumaat kerjannya selalu seperti orang mencari kutu. serta memiliki alat prosesi lampu teplok (lampu botol-red) dengan wajan dan ia akan berubah jika ada masyarakat yang sedang hamil tua atau baru habis melahirkan. karena bau yang dikeluarkan oleh seorang ibu yang baru melahirkan itu harum dan memakan orok bayi dengan maksud menambah kekuatan (termasuk meningkatkan rasa suka orang lain terhadapnya termasuk meningkatkan kekuatan).
caranya menteror masyarakat biasa lalu lalang atau terbang diatas rumah hanya dengan kepala dan usus terburai, dan meninggalkan tubuhnya di tempat prosesi (lampu dan wajan).
Selanjutnya untuk menangkal hal tersebut sebagian besar mayarakat percaya dengan melakukan nyiru dan sapu lidi, dengan cara ditepuk-tepukan. (Kalau meneror mengeluarkan suara pok…pok…pok) Kalau terdengar keras berarti ia jauh dari rumah yang diteror, kalau suaranya kecil berarti pok-pok itu sudah sangat dekat.
Namun ada pendapat lain juga bahwa Pokpok digunakan untuk melawan tentara Jepang, namun di masa sekarang hal itu beralih fungsi menjadi sesuatu yang ditakuti oleh masyarakat. (*)
Sumber : http://suluttenggo.wordpress.com
Misteri Suluttenggo – Pok-pok sejenis hantu atau manusia jadi-jadian (siluman-red), yang menurut kepercayaan masyarakat bahwa Pok-pok biasanya menempati pohon-pohon pisang yang ada di pinggiran rumah atau dipinggiran hutan tempat masyarakat mengelola lahan pertanian.
Tapi ada juga yang menyatakan bahwa pok-pok adalah manusia yang diturunkan (dari nenek moyang, -red), dimana ilmu yang diturunkan tersebut mencari wadahnya sendiri (tidak semua anggota keluarga akan memilikinya), bisa terkena ke laki-laki ataupun perempuan (dan masuk sendiri ke salah satu keturunannya pertama atau kedua).
Ciri-cirinya mata merah, saat berjalan kakinya jinjit dan hampir tidak menyentuh tanah, setiap berpapasan dengan orang lain selalu menunduk (secara umum).
Tapi kalau khusus perempuan ciri-cirinya rambutnya panjang seukuran pinggul, setiap malam jumaat kerjannya selalu seperti orang mencari kutu. serta memiliki alat prosesi lampu teplok (lampu botol-red) dengan wajan dan ia akan berubah jika ada masyarakat yang sedang hamil tua atau baru habis melahirkan. karena bau yang dikeluarkan oleh seorang ibu yang baru melahirkan itu harum dan memakan orok bayi dengan maksud menambah kekuatan (termasuk meningkatkan rasa suka orang lain terhadapnya termasuk meningkatkan kekuatan).
caranya menteror masyarakat biasa lalu lalang atau terbang diatas rumah hanya dengan kepala dan usus terburai, dan meninggalkan tubuhnya di tempat prosesi (lampu dan wajan).
Selanjutnya untuk menangkal hal tersebut sebagian besar mayarakat percaya dengan melakukan nyiru dan sapu lidi, dengan cara ditepuk-tepukan. (Kalau meneror mengeluarkan suara pok…pok…pok) Kalau terdengar keras berarti ia jauh dari rumah yang diteror, kalau suaranya kecil berarti pok-pok itu sudah sangat dekat.
Namun ada pendapat lain juga bahwa Pokpok digunakan untuk melawan tentara Jepang, namun di masa sekarang hal itu beralih fungsi menjadi sesuatu yang ditakuti oleh masyarakat. (*)
Sumber : http://suluttenggo.wordpress.com
Komentar
Posting Komentar